1. Al Muttaqun (Q3.76, Q2.3-4, Q9.7); mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezkinya, dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yaqin akan adanya (kehidupan) akhirat (berorientasi akhirat).
Taqwa bisa juga diartikan keta'atan untuk berusaha melaksanakan setiap perintah-Nya dan keta'atan untuk menjauhi setiap larangan-Nya.
2. Al Muhsinun (Q2.195, Q3.134); mereka yang selalu berbuat baik, dengan niat yang ikhlash, dengan cara yang benar (ittiba') dan bersegera dengannya.
3. At Tawabun (Q2.222); mereka yang (selalu) bertaubat.
4. Al Mutathohirun (Q2.222, Q9.108); mereka yang (selalu) mensucikan diri, yang bersifat lahiriah seperti selalu menjaga wudhu, mandi, bersiwak dst.
5. Ash Shabirun (Q3.146); mereka yang ber-shabar.
6. Al Mutawakkilun (Q3.159); mereka yang ber-tawakkal kepada Allah ta'ala baik sebelum ataupun sesudah amal.
7. Al Muqsithun (Q5.42); mereka yang berlaku adil (tidak zhalim).
8. Al Mujahidun (Q5.54, Q61.4); mereka yang ber-jihad (bersungguh-sungguh, berpayah-payah) di jalan Allah, mereka yang lemah lembut (rendah hati) kepada orang-orang mukmin (Q26.215), tegas (keras) terhadap kaum kafir (Q48.29, Q66.9), dan tidak takut terhadap celaan para pencela.
Taqwa bisa juga diartikan keta'atan untuk berusaha melaksanakan setiap perintah-Nya dan keta'atan untuk menjauhi setiap larangan-Nya.
2. Al Muhsinun (Q2.195, Q3.134); mereka yang selalu berbuat baik, dengan niat yang ikhlash, dengan cara yang benar (ittiba') dan bersegera dengannya.
3. At Tawabun (Q2.222); mereka yang (selalu) bertaubat.
4. Al Mutathohirun (Q2.222, Q9.108); mereka yang (selalu) mensucikan diri, yang bersifat lahiriah seperti selalu menjaga wudhu, mandi, bersiwak dst.
5. Ash Shabirun (Q3.146); mereka yang ber-shabar.
6. Al Mutawakkilun (Q3.159); mereka yang ber-tawakkal kepada Allah ta'ala baik sebelum ataupun sesudah amal.
7. Al Muqsithun (Q5.42); mereka yang berlaku adil (tidak zhalim).
8. Al Mujahidun (Q5.54, Q61.4); mereka yang ber-jihad (bersungguh-sungguh, berpayah-payah) di jalan Allah, mereka yang lemah lembut (rendah hati) kepada orang-orang mukmin (Q26.215), tegas (keras) terhadap kaum kafir (Q48.29, Q66.9), dan tidak takut terhadap celaan para pencela.
AGAR DICINTAI ALLAH
Judul asli: Fii Zhilalil-mahabbah
Penulis: Abdul Hadi Hasan Wahbi
Penerbit: Robbani Press
DAFTAR ISIJudul asli: Fii Zhilalil-mahabbah
Penulis: Abdul Hadi Hasan Wahbi
Penerbit: Robbani Press
- Kedudukan Cinta
- Tanda Cinta Allah pada Hamba-Nya. Perlindungan dari dunia, Pemeliharaan yang baik, Dikaruniai sifat lemah lembut, Diterima penduduk bumi, Mendapat cobaan, dan Wafat dalam keadaan melakukan amal shalih.
- Tanda Cinta Hamba kepada Allah. Menginginkan Pertemuan dengan Allah di Syurga; Merasa nikmat dalam berkhalwat, bermunajat kepada Allah dan membaca Al Quran; Sabar terhadap hal-hal yang tidak disukai, Mengutamakan Allah atas segala sesuatu, Mendahulukan apa yang dicintai Allah atas apa yang dicintainya baik lahir maupun batin, Selalu mengingat Allah, Cemburu karena Allah, Senang terhadap segala sesuatu yang menimpa dirinya dalam perjalanan menuju kekasihnya, Mencintai kalam Allah, Tobat dibarengi dengan khauf (cemas) dan raja' (harap), Menyesal jika lupa mengingat Allah, Lemah lembut kepada hamba Allah dan tegas kepada musuh-Nya.
- Amal-amal yang Mendatangkan Mahabbatullah (Cinta Allah). Membaca Quran sambil mentadabburi dan memahami maknanya (Berinteraksi dengan Quran), Taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah dengan ibadah sunnah setelah ibadah wajib; Selalu mengingat Allah di setiap saat, baik dengan lisan, hati, amal atau keadaan; Mengutamakan (itsar) kekasih di atas keinginan pribadi dan berusaha menggapai cinta-Nya sekalipun dihadang berbagai kesulitan; Menyaksikan berbagai kebaikan, karunia dan nikmat-Nya, baik zhahir maupun batin; Pengenalan dan penyaksian hati akan nama-nama dan sifat-sifat Allah, Remuk redam hati di hadapan Allah, Berkhalwat dengan-Nya pada saat nuzul ilahi (qiyamullail), Duduk-duduk dan bergaul dengan para pecinta Allah yang sejati, Menjauhi segala hal yang bisa menghalangi hati dari Allah; Mengikuti Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam perbuatan, ucapan dan akhlaknya; Zuhud terhadap dunia, Tidak tertipu oleh anggapan bahwa mengetahui apa yang telah disebutkan saja sudah cukup untuk mencapai tujuan.
- Bercinta karena Allah. Langkah mempertahankan cinta (menyatakan cinta, saling memberi hadiah, saling berkunjung, memberi harta, meninggalkan dosa), Buah cinta karena Allah (cinta Allah Ta'ala, kemuliaan dari Allah, mendapat naungan di bawah arsy Allah, hilangnya rasa sedih dan takut, kesempurnaan iman, merasakan kelezatan iman)
- Sifat-sifat yang Dicintai Allah
- Orang-orang yang Dicintai Allah. Dalil Quran tentang cinta Allah (lihat paling atas dari tulisan ini!), Dalil Sunnah tentang cinta Allah.
- Shalat para Pecinta. Keikhlasan, Kejujuran dan melaksanakan pesan, Mengikuti dan meneladani Nabi, Ihsan, Menyaksikan karunia Allah, Menyadari kekurangan.
- Buah Cinta. Rindu bertemu Allah, Nikmat dan bergembira, Menjadi penghibur ketika menghadapi musibah, Kelapangan dada, Hilangnya rasa gelisah, Memuji kekasihnya, Meraih cinta dan keridhaan Allah serta betah dengan mendekatkan diri kepada-Nya.
- Beragam Untaian Mutiara tentang Cinta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar